BAB
I
PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang
Wayang merupakan salah
satu kekayaan budaya yang bernilai tinggi. Dalam
wayang, berbagai macam bentuk kesenian
seperti seni sastra, seni suara, seni musik, dan
seni rupa digabungkan menjadi satu sehingga
tercipta sebuah pertunjukan yang indah, menarik,
dan padat makna. Bagi orang jawa,
wayang merupakan cermin dari sifat dan
kelakuan manusia yang digambarkan secara konkrit,
baik dalam hal pandangan terhadap hakekat hidup, asal dan tujuan hidup,
hubungan mnusia dengan Tuhan, dengan lingkungan, serta dengan manusia lain.
Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam
sambutannya pada Festival Wayang Indonesia ke2
yang diselenggarakan di Yogyakarta pada
tahun 2008, mengatakan bahwa setidaknya ada
4 niai yang tersirat dalam hakekat
wayang,
yaitu :
1. Wayang
bernapaskan keluasaan pandangan yang
mengedepankan dialog
dalam perbedaan.
2. Wayang
bernapaskan toleransi terhadap pluralitas untuk
menerima
komunitas lain.
3. Wayang
mengandung kadar kemanusiaan yang dapat
memperlihatkan
kenyataan
bahwa dalam kelas sosial ada orang
yang memiliki sifat yang
baik dan buruk.
4. Wayang bukan sederetan ajaran yang bersifat teoritis melainkan, berbicara
lewat contoh konkrit.
Singkatnya,
menurut Sri Sultan Hamengku Buwono X,
wayang adalah wahana untuk meningkatkan
harkat dan martabat.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Anoman
Obong
1. Ringkasan
Cerita
Prabu Rama akhirnya
memerintahkan kepada Anoman untuk melakukan perjalanan kenegeri Alengka.Hal ini
dilakukan oleh Prabu Rama mengingat berita yang simpang siur tentang keberadaan
Dewi Sinta.Pertimbangan itu diambil karena Anoman memiliki kesaktian yang cukup
tinggi. Sehingga apabila menghadapi musuh yang ditemuinya nanti dalam
perjalanan, akan dapat diselesaikan dengan baik. Terlebih-lebih pula Anoman
dapat terbang keangkasa, sehingga Prabu Rama dapat memperkirakan, perjalanan
Anoman akan lebih cepat dari pada para senapati lainnya. yang lewat daratan.
Apalagi perjalanan ini akan melewati samudera, dan merupakan tugas pertama
menuju Alengka.Anoman berpamitan kepada Prabu Rama,untuk segera melaksanakan
tugas. Namun kemudian datanglah Anggada menghadap Prabu Rama. *Anggada
adalah putra Subali dengan Dewi Tara. Anggada minta Prabu Rama untuk
membatalkan niatnya untuk mengutus Anoman ke Alengka.Akhirnya Anoman dan
Anggada berkelahi memperebutkan tugas ke Alangka.Prabu Rama melerai keduanya
agar tidak berkelahi.Keduanya didudukkan bersama.Prabu Rama menguji kelebihan
masing-masing.Prabu Rama menanyakan pada Anoman berapa lama waktu perjalanan
yang ditempuh dalam melakukan tugas.Anoman menyangggupi 10 hari. Diperkirakan
oleh Anoman, Kerajaan Alengka jauh letaknya, disamping itu ada kemungkinan
dalam perjalanan nanti akan menghadapi mata-mata Prabu Dasamuka, yang pasti
akan menghambat perjalanan berikutnya. Sedangkan Anggada menyanggupi 7
hari.Kemudian keduanya tawar menawar.Anoman menyanggupi 5 hari parjalanan
menuju Alengka. Anggada tidak mau mengalah, ia menyanggupi 3 hari perjalanan
menuju Alengka. Anoman akhirnya menyanggupi 1 hari.Kemudian Prabu Rama menunjuk
Anoman untuk berangkat ke Alengka.Perjalanannya menuju Alengka disertai Para
Punakawan, Semar, Gareng, Petruk dan Bagong.Untuk memudahkan perjalanan, para
punakawan dimasukkan dalam kancing gelung Anoman. Dari penulis menginginkan
Semar, Gareng, Petruk dan Bagong bisa terbang, mengikuti Anoman yang sedang
terbang dalam perjalanannya ke Alengka, namun karena tidak lazim, ada Semar,
Gareng, Petruk dan Bagong bisa terbang, maka mereka saya masukkan saja dalam
kancing gelung Anoman. Mereka sebenarnya bisa terbang, karena Semar adalah
jelmaan Dewa, Gareng dan Petruk adalah gandarwa sedangkan Bagong adalah
bayangan Semar.Pada hari pertama perjalanannya, Anoman pergi ke kahyangan,
menemui Batara Surya .Dimintanya Batara Surya mau mengikat matahari supaya
tidak bergeser ke Barat. Batara Surya keberatan,dan tidak bisa menyanggupi
kemauan Anoman. Anoman memaksa Batara Surya untuk memenuhi permintaannya.Maka
terjadilah perkelahian antara keduanya.Semar segera melerai perkelahian
mereka.Akhirnya Semar sendiri yang minta agar Batara Surya mau menuruti
kehendak Anomann. Akhirnya.Batara Surya memenuhi keinginan Anoman, mengingat
Semar adalah Sanghyang Ismaya adalah ayahanda Batara Surya sendiri,.Anoman
meminta Batara Surya tidak melepaskan matahari sampai Anoman kembali ke
Pancawati.. Batara Surya menuruti permintaan Anoman. Batara Surya mengikat
matahari yang posisinya masih diatas kepala, sehingga negeri Pancawati akan
mengalami siang yang berke panjang an selama Anoman dalam perjalanan.
Ditengah perjalanan di
angkasa menuju Alengka, Anoman kehilangan arah.Anoman sudah berada diatas
lautan Hindia.Laut luas membiru.Anoman terkejut merasa ada kekuatan besar yang
menyedot tubuhnya, Tiba-tiba saja tubuh Anoman tertarik kebawah dan masuk dalam
perut raksasa.Raksasa itu Wil Kataksini, yang bertugas menjaga lautan
Alengka.Tubuh Anoman tidak berdaya dan berusaha keluar dari mulut raksasa Wil
Kataksini.
Anoman dengan sekuat tenaga menendang-nendang dan mencakar-cakar dalam perut Wil Kataksini.Kataksini merasa dalam perutnya perih dan geli.Anoman yang ada dalam perut itu di muntahkan kembali keluar mulutnya. Setelah itu tubuh Wil Kataksini menjadi limbung, dan roboh, Wil Kataksini tewas.
Anoman dengan sekuat tenaga menendang-nendang dan mencakar-cakar dalam perut Wil Kataksini.Kataksini merasa dalam perutnya perih dan geli.Anoman yang ada dalam perut itu di muntahkan kembali keluar mulutnya. Setelah itu tubuh Wil Kataksini menjadi limbung, dan roboh, Wil Kataksini tewas.
Sementara itu tubuh
Anoman bagaikan dibanting, Anoman jatuh terpelanting di daerah pegunungan.
Anoman memperkira kan daerah Suwelagiri, sangat cocok untuk menghimpun pasukan
dan menyusun pertahanan Prabu Rama dalam penyerangan ke istana Alengka atau
tempat unntuk memata-matai Prajurit Alengka. Anoman sudah tidak bisa terbang
lagi.Ia melanjutkan perjalanan lewat daratan dengan tertatih-tatih. Setelah
berjalan begitu lama, Anoman tidak kuat lagi.Ia jatuh pingsan. Semar, Gareng,
Petruk dan Bagong, segera keluar dari kancing gelung Anoman. Semar, Gareng,
Petruk dan Bagong membawa Anoman ketempat berlindung.
Tidak jauh dari tempat
itu, terdapat sebuah goa, yaitu Goa Windu tempat bersemayamnya seorang pertapa
wanita bernama Dewi Sayempraba.Dewi Sayempraba adalah mantan istri Prabu
Dasamuka.Ia seorang bidadari. Semar, Gareng, Petruk dan Bagong yang memapah
Anoman sudah sampai dihadapan Dewi Sayempraba. Dewi Sayempraba segera menyambut
kedatangan para tamunya.Setelah beberapa hari dirawat di dalam goa, Anoman
sadar dari pingsannya.Ia terkejut ketika mengetahui dirinya berada di dalam
istana yang megah, Anoman kagum ternyata di dalam goa terdapat istana yang
megah dan indah. Ia pun melihat ada seorang dewi cantik berada dihadapannya.
Anoman tertarik kecantikan Dewi Sayempraba. Selama dalam perawatan Dewi
Sayempraba Anoman tidak tahu apa yang dilakukan pada dirinya.
Kelihatannya Anoman terpedaya dengan kecantikan dewi Sayempraba.Anoman dan para punakawan dijamu dengan makanan yang lezat dan minuman yang menyegarkan.Anoman dan para punakawan makan dengan lahapnya.Anoman memang lapar. Sudah lama ia pingsan jadi sudah beberapa hari tidak makan. Selesai makan minum, Anoman berpamitan mau melanjutkan perjalanan menuju Alengka.Dewi Sayempraba menghalangi Anoman, agar tidak meninggalkan Goa Windu.Sayempraba menghendaki agar Anoman bersedia memperistrinya.Anoman menolak ajakan dewi Sayempraba.Kemudian Anoman segera mengajak para punakawan meninggalkan istana Sayempraba.Sepeninggal Anoman, Dewi Sayempraba gundah gulana. Ia kecewa Anoman tidak menanggapi cintanya. Padahal Dewi Sayempraba sangat mencintainya. Namun Dewi Sayempraba percaya, kalau Anoman akan kembali ke Goa Windu pada suatu saat. Setelah beberapa lama berjalan meninggalkn goa. Tiba-tiba kedua mata Anoman seakan akan melihat seberkas cahaya yang sangat menyilaukan. Kemudian pandangan menjadi gelap, Anoman menjadi buta Anoman menjadi sedih, Ia merasa gagal melak sanakan tugas dari Prabu Rama. Para panakawan memapah Anoman dan mencarikan orang yang dapat mengobati sakitnya.Anoman kelihatannya masih beruntung, agaknya tangisannya didengar oleh seekor burung garuda, yang bernama Sempati.Sempati mencoba mengobati Anoman.Sebelumnya Burung Sempati memohon dewa agar dapat menyembuhkan mata Anoman.Sempati mengobati kedua mata Anoman dengan meneteskan air liur dari paruhnya.Permohonan burung Sempati kepada dewa, agaknya dikabulkan Dewa, Anoman sembuh.Anoman sudah tidak buta lagi.Burung Sempati menceriterakan saudaranya, Burung Jatayu, yang tewas ketika melawan Prabu Dasamuka. Burung Jatayu sebenarnya mau menyelamatkan Dewi Sinta yang diculik Prabu Dasamuka. Namun Jatayu gagal membawa Dewi Sinta ke Ayodya, karena Prabu Dasamuka, membabat kedua sayapnya dan lehernya dari belakang, sehinga burung Jatayu jatuh ke bumi.Sedangkan Dewi Sinta dapat direbut kembali oleh Prabu Dasamuka dan dibawa ke negerinya, Alengka. Beberapa saat kemudian, Jatayu pun tewas. Anoman mendengar cerita Burung Sempati menjadi semakin yakin, bahwa yang menculik Dewi Sinta adalah Prabu Dasamuka.Anoman dan para Punakawan mengucapkan terima kasih pada burung Sempati karena telah menyembuhkan Anoman dari kebutaannya.Anoman dan para Punakawan berpamitan kepada burung Sempati, untuk meneruskan perjalanannya ke negeri Alengka Oleh Anoman para Punakawan dimasukkan kembali dalam kancing gelungnya.Kemudian Anoman melesat jauh keangkasa menuju Istana Alengka.Perjalanan Anoman ke istana Alengka dirasa tidak terlalu lama lagi.Setelah beberapa saat kemudian sampailah Anoman ke Istana Alengka.
Kelihatannya Anoman terpedaya dengan kecantikan dewi Sayempraba.Anoman dan para punakawan dijamu dengan makanan yang lezat dan minuman yang menyegarkan.Anoman dan para punakawan makan dengan lahapnya.Anoman memang lapar. Sudah lama ia pingsan jadi sudah beberapa hari tidak makan. Selesai makan minum, Anoman berpamitan mau melanjutkan perjalanan menuju Alengka.Dewi Sayempraba menghalangi Anoman, agar tidak meninggalkan Goa Windu.Sayempraba menghendaki agar Anoman bersedia memperistrinya.Anoman menolak ajakan dewi Sayempraba.Kemudian Anoman segera mengajak para punakawan meninggalkan istana Sayempraba.Sepeninggal Anoman, Dewi Sayempraba gundah gulana. Ia kecewa Anoman tidak menanggapi cintanya. Padahal Dewi Sayempraba sangat mencintainya. Namun Dewi Sayempraba percaya, kalau Anoman akan kembali ke Goa Windu pada suatu saat. Setelah beberapa lama berjalan meninggalkn goa. Tiba-tiba kedua mata Anoman seakan akan melihat seberkas cahaya yang sangat menyilaukan. Kemudian pandangan menjadi gelap, Anoman menjadi buta Anoman menjadi sedih, Ia merasa gagal melak sanakan tugas dari Prabu Rama. Para panakawan memapah Anoman dan mencarikan orang yang dapat mengobati sakitnya.Anoman kelihatannya masih beruntung, agaknya tangisannya didengar oleh seekor burung garuda, yang bernama Sempati.Sempati mencoba mengobati Anoman.Sebelumnya Burung Sempati memohon dewa agar dapat menyembuhkan mata Anoman.Sempati mengobati kedua mata Anoman dengan meneteskan air liur dari paruhnya.Permohonan burung Sempati kepada dewa, agaknya dikabulkan Dewa, Anoman sembuh.Anoman sudah tidak buta lagi.Burung Sempati menceriterakan saudaranya, Burung Jatayu, yang tewas ketika melawan Prabu Dasamuka. Burung Jatayu sebenarnya mau menyelamatkan Dewi Sinta yang diculik Prabu Dasamuka. Namun Jatayu gagal membawa Dewi Sinta ke Ayodya, karena Prabu Dasamuka, membabat kedua sayapnya dan lehernya dari belakang, sehinga burung Jatayu jatuh ke bumi.Sedangkan Dewi Sinta dapat direbut kembali oleh Prabu Dasamuka dan dibawa ke negerinya, Alengka. Beberapa saat kemudian, Jatayu pun tewas. Anoman mendengar cerita Burung Sempati menjadi semakin yakin, bahwa yang menculik Dewi Sinta adalah Prabu Dasamuka.Anoman dan para Punakawan mengucapkan terima kasih pada burung Sempati karena telah menyembuhkan Anoman dari kebutaannya.Anoman dan para Punakawan berpamitan kepada burung Sempati, untuk meneruskan perjalanannya ke negeri Alengka Oleh Anoman para Punakawan dimasukkan kembali dalam kancing gelungnya.Kemudian Anoman melesat jauh keangkasa menuju Istana Alengka.Perjalanan Anoman ke istana Alengka dirasa tidak terlalu lama lagi.Setelah beberapa saat kemudian sampailah Anoman ke Istana Alengka.
Indrajid anak Prabu
Dasamuka yang sedang berjaga di luar Istana melihat sekelebatan makhluk asing
yang berlalu dihadapannya. Indrajid penasaran, ia segera mencari keseluruh
penjuru Istana. Anoman sekarang sudah berada di taman Asoka. Ia bersembunyi
diatas pohon Nagasari yang rimbun daunnya.
Sementara itu di
Kaputren taman Asoka, Prabu Dasamuka merasa kecewa, karena dewi Sinta belum mau
diboyong ke dalam Istana. Prabu Dasamuka berniat memaksa dewi Sinta untuk
melayani dirinya.Namun niat Prabu Dasamuka dapat diurungkan oleh Dewi Trijatha
anak Wibisana, adik Prabu Dasamuka. Prabu Dasamuka meninggalkan taman Asoka
dengan kecewa.
Untuk menghilangkan
gundah hati Dewi Sinta, Dewi Trijatha mengajak Dewi Sinta ke taman bunga yang letaknya
dekat pohon Nagasari, dimana tempat Anoman bersembunyi. Anoman segera meloncat
dari pohon.Kedua wanita itu menjadi terkejut, ketika melihat makhluk asing
didepannya. Anoman memperkenalkan diri bahwa ia utusan Prabu Rama. Anoman
menyampaikan pesan Prabu Rama agar Dewi Sinta bersabar menunggu kedatangan
Prabu Rama untuk menjemputnya. Anoman menawarkan jasa, apabila Dewi Sinta
menghendaki Anoman akan membawa pulang ketempat Prabu Rama.
Anoman memberikan
cincin dari Prabu Rama kepada Dewi Sinta.Dewi Sinta menerima pemberian cincin
dari Prabu Rama, dan dipakai dijari manisnya.Namun sayang cincin itu menjadi
kebesaran, karena Dewi Sinta menjadi kurus kering, setelah tinggal di
Alengka.Dewi Sinta menitipkan sebuah sisir yang sudah lama tak dipakai.Karena
sejak di Alengka Dewi Sinta sudah tidak mau menyisir rambut dan merawat
dirinya.Kelihatannya badan Dewi Sinta menjadi rusak.Dewi Sinta merasa tersiksa
di negeri orang, jauh dari Prabu Rama.Dewi Sinta tidak bersedia dibawa Anoman
pulang ke tempat Prabu Rama.Dewi Sinta menginginkan Prabu Rama sendiri yang
menjemput pulang.Belum selesai mereka saling bicara, Indrajid dan pasukannya
telah mengepung taman Asoka. Anoman sengaja tidak memberi perlawanan, agar
mereka menangkap dirinya.Anoman bermaksud mengukur kekuatan pertahanan Alengka.
Indrajid segera membawa Anoman ke tempat Prabu Dasamuka yang sedang mengadakan
pertemuan agung, yang dihadiri Patih Prahasta, adik-adik Prabu Dasamuka,
seperti Kumbakarna, Sarpakenaka, Wibisana, para putera Prabu Dasamuka serta raja-raja
taklukan Kerajaan Alengka.
Setelah Anoman dibawa
masuk ke dalam Istana, Indrajid menghadap Ayahandanya dan melaporkan semua
kejadian yang baru terjadi.Mendengar itu muka Prabu Dasamuka menjadi merah
padam.Prabu Dasamuka marah bukan kepalang.
Oleh Prabu Dasamuka,
Indrajid disuruh mengikat Anoman di depan istana, dan dibakar
hidup-hidup.Indrajid berangkat melaksanakan tugas. Anoman digelandang keluar
istana dan di ikat di tiang depan istana. Anoman melihat beberapa orang
perajurit membawa kayu bakar, dan menumpukkannya di sekeliling Anoman berdiri.
Indrajid dan para perajuritnya masuk kembali ke istana, dan melaporkan kesiapannya
untuk membakar Anoman .
Sewaktu Indrajid dan
perajurit-prajuritnya masuk istana, datanglah Togog, seorang Abdi Kerajaan Alengka
jelmaan Sanghyang Antaga mendatangi Anoman.Dibawakannya Anoman sebuah kendi
yang berisi air minum yang sejuk dan menyegarkan. Anoman memang sejak tadi
merasakan kehausan, karena sejak kedatangannya di negeri Alengka belum minum
sama sekali.Anoman segera menerima kendi itu dan meminumnya. Anoman merasakan tubuhnya
menjadi segar kembali. Anoman berterima kasih kepada Togog dan berpesan, agar
Togog memasang janur kuning diatap rumahnya.
Tiada lama kemudian
Indrajid bersama ayahandanya, Prabu Dasamuka beserta para adik dan
putera-putera yang lainnya mendekati Anoman.Wibisana, Adik Prabu Dasamuka
meminta kakaknya bisa berbuat bijaksana.Dimintanya Prabu Dasamuka melepaskan
Anoman dan menyuruhnya pulang ke Negara asalnya.
Prabu Dasamuka tidak
memperdulikan permintaan adiknya.Prabu Dasamuka segera menyuruh Indrajid segera
membakar Anoman.Dengan sekali sulut saja, terbakarlah seluruh tumpukan kayu
disekeliling Anoman. Anoman kelihatan sudah terbakar dan sekarang yang nampak
hanyalah nyala api yang membumbung tinggi. Api semakin membesar dan menjilat-jilat
sampai setinggi istana.
Setelah ikatan Anoman
terlepas, Anoman terbang dengan membawa api yang menyala ditubuhnya. Api tidak
membakar Anoman. Anoman melemparkan api-api itu keseluruh bangunan
istana.Istana Alengka terbakar.Penghuninya lari pontang-panting.Seluruh bangunan
istana habis terbakar.
Untunglah masih ada
satu tempat yang tidak terbakar, yaitu sebuah rumah gubug milik Tejamantri
Togog.Prabu Dasamuka dan segenap keluarga dan perangkatnya mengungsi kerumah
Togog.Selesai membakar istana Alengka, Anoman pun meninggalkan Alengka kembali
ke negeri Pancawati.
Anoman sekarang sudah
kembali ke Negara Pancawati.Mataharipun mulai bergeser ke barat.Rupanya Bathara
Surya telah mengetahui kepulangan Anoman ke Pancawati, sehingga tali pengikat
matahari pun dilepas.
Anoman kemudian
menceriterakan semua kejadian yang dialami, khususnya pertemuan dengan Dewi
Sinta.Kepada Rama, Anoman menyerahkan titipan Dewi Sinta berupa sisir yang
sudah lama tidak dipakainya. Dewi Sinta tidak akan pergi dari Alengka kalau
yang menjemput bukan Prabu Rama sendiri. Sehingga ajakan Anoman untuk memboyong
Dewi Sintapun ditolak olehnya. Prabu Rama bersedih hati mendengar laporan
Anoman, ia terharu mengetahui Dewi Sinta istrinya selalu setya padanya. Prabu
Rama berjanji akan segera menyusul Dewi Sinta ke Alengka, untuk memboyongnya
pulang kenegeri Ayodya.
Prabu Rama segera
bersiap-siap menggelar perang melawan Prabu Dasamuka.Prabu Dasamuka nantinya
hanya ada dua pilihan, memilih dengan cara damai yaitu Prabu Dasamuka
mengembalikan Dewi Sinta kepada Prabu Rama, ataukah dengan perang.
Untuk membawa pasukan
ke negeri Alengka, Prabu Rama merenca nakan membuat jembatan atau menambak air
laut sehingga di laut ada jalan yang bisa dilewati pasukan Prabu Rama, mulai
dari Pantai Pancawati ke daratan Alengka.
2.
Tokoh
Lakon pada
wayang “Anoman Obong” yaitu:
·
Anoman
·
Prabu Rama
·
Dewi Sinta
·
Prabu Dasamuka
·
Dewi Sayempraba
·
Indrajid
3.
Lakon
Anoman Obong
4.
Tema yang diceritakan
Tema
yang diangkat pada cerita wayang “Anoman Obong” adalah Percintaan.Dimana Prabu
Dasamuka mengejar dan memaksa Dewi Sinta dari Prabu Rama untuk menjadi
istrinya.
5.
Pelajaran
yang bisa diambil
Pelajaran yang
bisa diambil dari cerita wayang “ Anoman Obong” ini yaitu
·
Keserakahan akan
mengakibatkan kehancuran dan tidak akan pernah menang.
·
Pentingnya sebuah
kepercayaan.
·
Cinta sejati tiadak
akan musnah apabila keduanya saling mempercayai.
6.
Apakah
cocok untuk materi pembelajaran disekolah
Jika kita berpijak pada cerita wayang diatas bahwa peranan
seni dalam pewayangan merupakan unsur dominan. Akan tetapi bila dikaji secara
mendalam dapat ditelusuri nilai-nilai edukatif yang sangat penting dalam
kehidupan manusia.Unsur-unsur pendidikan tampil dalam bentuk paswemon atau
perlambang.Oleh karena itu sampai dimana sesorang dapat melihat nilai-nilai
tersebut tergantung dari kemampuan menghayati dan mencerna dalam bentuk-bentuk
symbol atau lambang dalam perwayangan.Dalam lakon-lakon tentu misalkan baik
yang diambil dari serat Ramayana maupun Mahabarata sebenarnya dapat diambil
pelajaran yang mngandung pendidikan.
Anoman obong adalah
tokoh dalam pewayangan yang mencerminkan pengabdian yang sangat besar terhadap
pemimpinnya atau rajanya.Watak yang terdapat dalam cerita diatas yaitu nilai
kesetiaan, nilai kepatuhan, nilai kepemilikan, nilai kearifan, kebijaksanaan,
nilai ksatria, nilai ketekunan dan keuletan.
Dan karakter juga
diartikan sebagai pembelajaran manusia pada saat mengatasi dan
memperbaiki kelemahannya, serta menimbulkan kebiasaan positif yang baru.
Karakter mampu merubah kepribadian seseorang melalui pembelajaran yang terarah
dan terorganisir, dan juga didasarkan pada kesadaran diri seseorang.Maka sudah
sangat jelas bahwa cerita anoman duta adalah mempunyai nilai karakter bangsa
yang besar dan dapat ditiru dalam dunia nyata dan dalam kehidupan sehari-hari.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan cerita wayang anoman obong
diatas dapat kami simpulkan bahwa:
Pertunjukan wayang kulit telah menjadi salah satu wahana terpenting untuk
menyampaikan berita dan ajaran yang bersifat kebudayaan,kepada masyarakat jawa
khususnya.melalui cara ini mereka dapat belajar membedakan nilai-nilai positif
dan negatif. Nilai-nilai pancasila tersebar luas melalui cerita pewayang, baik
digambarkan secara emplisit maupun eksplisit.Di dalam wayang terkandung
simbol-simbol kehidupan yang dapat dipergunakan sebagai media komonikasi dan
media pendidikan.
Wayang sebagai kehidupan rohani
masyarakat jawa berisi nilai-nilai luhur yang dapat membantu manusia dalam melangsungkan,
mempertahankan hidupnya sehingga ia dapat mencapai kesempurnaan hidupnya,
yakni dari uraian diatas jelas terkandung nilai-nilai pendidikan yang
mengajarkan hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, manusia
dengan lingkungan alam. Yang baik adalah manusia bisa menjaga keharmonisan
hubungan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
wayangpustaka.files.wordp
s
Tidak ada komentar:
Posting Komentar